cara mengetahui keinginan konsumen
Berikutini kami informasikan 5 cara mempertahankan kepuasan dan loyalitas pelanggan. 1. Berikan perhatian before dan after sales. Sebagian besar pelaku pasar hanya fokus terhadap penawaran yang akan mereka sampaikan, tanpa memperhatikan keinginan konsumen. Kesalahan inilah yang sering membuat para konsumen melakukan penolakan secara langsung
Denganmengetahui siapa target customer Anda, maka tidak sulit untuk mengidentifikasi kebutuhan mereka.. 3. Memahami Cara Customer Berbelanja. Dewasa ini, sistem jual beli tersedia dalam dua opsi, yaitu secara online dan offline.Silahkan pilih sistem yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan.
Jikakeinginan konsumen sudah dapat diidentifikasi, maka cara kerja seorang quality control berikutnya sedikit banyak akan berhubungan dengan pengukuran. Dengan kemampuan menghitung yang baik, seorang quality control akan mampu mengetahui apa saja pekerjaan yang harus diselesaikannya.
Namunkini banyak pelanggan yang tidak lagi melihat core product yang ditawarkan, tetapi kepada hal lain yang kadang sulit bagi perusahaan untuk 'menerka'nya. di atas dapat terwakili dari perbandingan antara model Hirarki Kebutuhan Maslow dan model Tingkatan Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan: 1.
Simakartikel lebih lanjut untuk mengetahui pengertian, jenis-jenis, hingga bagaimana cara mengidentifikasi kebutuhan pelanggan. Pengertian Kebutuhan Pelanggan. Kebutuhan pelanggan merupakan faktor yang mendorong mereka untuk mengambil keputusan untuk membeli suatu produk. Menurut definisi, kebutuhan pelanggan adalah keinginan akan produk, baik
Sites De Rencontre Pour Jeunes Ado.
– Artikel Marketing Memahami pasar dengan kebutuhan dan keinginannya adalah langkah awal untuk menghindari kegalauan dalam menghadapi generation gap atau kesenjangan generasi. Dengan mengetahui kebutuhan dan keinginan setiap generasi yang menjadi konsumen Anda, maka perusahaan akan bisa menyesuaikan semua aktivitas pemasarannya selaras dengan hal tersebut. Perusahaan jadi punya panduan dalam menciptakan produk yang akan dicari oleh konsumen karena sesuai kebutuhan dan keinginannya. Pun bisa mempersiapkan jenis dan gaya layanan yang baik menurut harapan konsumen. Jadi, apa yang diciptakan dan ditawarkan bukan lagi berdasarkan tebak-tebakan atau preferensi dari perusahaan, tapi berdasarkan ekspektasi konsumen. Baca juga Mengidentifikasi Fad vs Trend Ini penting untuk selalu diingat setiap pemasar dan pebisnis, bahwa fokus utama adalah konsumen. Dengan demikian semua mesti bermuara pada apa yang disenangi konsumen. Ada beberapa pebisnis atau pemasar yang kadang membuat dan melakukan sesuatu berdasarkan keinginan dirinya dan lupa bahwa mereka membuat produk bukan untuk dibeli sendiri. Untuk menggali kebutuhan dan keinginan tersebut, perlu dilakukan penelitian atau riset pasar yang ditujukan kepada target pasar atau calon konsumen. Kita bisa memilih di antara lima metode riset yang ada, masing-masing memiliki karakteristik dan keunggulan tersendiri. Metode pertama adalah riset sekunder, ini menggunakan hasil olahan data dari pihak ketiga. Bisa berupa riset kuantitatif maupun riset kualitatif. Dengan kemajuan teknologi dibarengi spirit berbagi yang semakin besar dari masyarakat, maka metode ini adalah yang paling ekonomis bahkan bisa dilakukan tanpa biaya. Banyak hasil riset yang dipublikasikan secara gratis di internet, laman pribadi, maupun media sosial. Anda tinggal memilih jenis risetnya, industri yang diinginkan, serta atribut riset yang dicari. Konsumsi waktu riset sekunder relatif singkat karena hanya untuk mencari sumber yang relevan kemudian memilih hasil riset yang sesuai kebutuhan. Namun di balik banyak keuntungan, metode ini memiliki keterbatasan. Biasanya informasi yang disajikan tidak terlalu detail dan spesifik. Kedua adalah metode survei yang bersifat kuantitatif. Survei bisa meneliti variabel yang bervariasi cukup lebar. Ini sangat baik untuk pengukuran variabel terhadap jumlah populasi responden yang besar, dan bagus untuk menghasilkan jawaban atas pertanyaan yang spesifik. Baca juga Perubahan Perilaku Konsumen pada Era New Normal 3 Biaya yang dibutuhkan relatif tergantung besarnya jumlah populasi; untuk membiayai insentif partisipan atau informan, biaya desain survei, serta administrasi survei. Biasanya survei ini menggunakan daftar sejumlah pertanyaan kuesioner, dengan kemajuan teknologi bisa juga digunakan survei online untuk menekan biaya dan mempercepat prosesnya. Suherman WidjajaMarketing and Business Lecturer, Mentor, Coach, and TrainerPresident AMA TaRa Metode ketiga yakni focus group, merupakan riset kualitatif yang sering dikenal dengan istilah FGD—kependekan dari focus group discussion, karena dilakukan dengan diskusi antar informan dan moderator untuk menggali informasi secara mendalam. Metode ini bagus untuk eksplorasi secara mendalam mengupas berbagai pertanyaan. Biaya yang dikeluarkan sedang; untuk membiayai pelaksanaan FGD, biaya moderasi, dan insentif partisipan/informan. Metode keempat adalah wawancara atau in-depth interview, yaitu riset kualitatif yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan hampir sama dengan FGD. Interview dilakukan kepada responden satu per satu. Biayanya relatif murah, tergantung dari jumlah responden. Metode yang kelima adalah observasi atau pengamatan yang dilakukan terhadap perilaku responden atas suatu kejadian atau momen yang ingin diteliti. Misalnya mengamati bagaimana perilaku seseorang dalam rangkaian proses mulai dari mencari informasi suatu produk, memilih alternatif produk, proses menentukan pilihannya, sampai pada bagaimana dia mengonsumsi produk yang telah dibelinya. Durasi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengamatan termasuk cukup panjang dan tergantung pada variabel yang ingin diamati. Demikian lima metode yang bisa dipilih untuk memahami kebutuhan dan keinginan dari target konsumen. Suherman Widjaja Marketing and Business Lecturer, Mentor, Coach, and Trainer President AMA TaRa tulisan dimuat dalam rubrik Marketing Strategy majalah MARKETING edisi 07/XVIII/Juli 2018 Portal Berita Marketing dan Berita Bisnis
Pelanggan menjadi salah satu faktor penting dalam pertumbuhan suatu bisnis. Oleh karena itu, melakukan riset konsumen atau consumer research adalah cara yang tepat untuk mengenal mereka lebih dalam. Tidak bisa dimungkiri, setiap konsumen memiliki perilaku masing-masing dalam membeli suatu produk. Tugas dari perusahaan atau pebisnis adalah mengenali setiap konsumen yang membeli produk mereka agar dapat mempertahankannya dalam jangka panjang. Melalui riset konsumen, perusahaan tentu dapat mewujudkan hal tersebut dengan baik. Lalu, sebenarnya apa sih pengertiannya? Bagaimana cara melakukannya? Jangan khawatir, Glints telah merangkumnya untukmu. Apa Itu Riset Konsumen? © Agar mudah dalam memahaminya, mari kita bahas terlebih dahulu mengenai pengertiannya. Menurut Lighter Capital, riset konsumen adalah praktik untuk mengidentifikasi perilaku, preferensi, motivasi dari pelanggan dalam membeli suatu produk atau layanan yang ditawarkan. Praktik ini biasanya juga disebut sebagai consumer research dan merupakan bagian dari market research. Tujuan dari diberlakukannya praktik ini tidak lain adalah untuk meningkatkan kepuasan dari para pelanggan. Semakin mereka puas, pertumbuhan bisnis akan semakin baik. Lantas, seperti apa praktiknya dalam kegiatan bisnis? Sebagai contoh, perusahaan yang menjual produk kue brownies ingin meluncurkan produk terbarunya. Akan tetapi, sebelum itu mereka melakukan riset terkait para pelanggannya dengan mencari tahu perilaku pembelian, masalah, serta permintaan tertinggi dari pasar. Setelah itu, perusahaan tentu akan mengetahui apa saja kekurangan dari produknya serta solusi apa yang dapat menyelesaikan masalah dari pelanggannya. Alhasil, perusahaan dapat menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan dari target customer. Manfaat Riset Konsumen © 1. Menumbuhkan bisnis Secara tidak langsung, dengan riset konsumen bisnismu akan berkembang secara cepat. Pasalnya, kamu telah mengetahui keinginan dan kebutuhan dari para pelangganmu. Dengan begitu, kemungkinan besar para pelanggan akan menyukai produk yang kamu tawarkan. 2. Mempertahankan konsumen Manfaat lainnya yang bisa kamu dapatkan adalah berhasil mempertahankan customer yang telah membeli produkmu. Sebab, kamu berusaha untuk meningkatkan kepuasan mereka sehingga konsumen tidak akan sungkan membeli produk lagi darimu. Cara Melakukan Riset Konsumen © Bagi perusahaan, ada banyak cara untuk melakukan riset konsumen, entah itu dengan cara langsung maupun tidak langsung. Kira-kira bagaimana caranya? Berikut Glints telah merangkumnya untukmu 1. Telepon Dilansir dari Small Business, menelepon pelanggan dan melakukan survei kepada mereka merupakan salah satu cara efektif untuk melakukan riset konsumen. Lakukan survei kepada pelanggan dengan melemparkan beberapa pertanyaan yang sudah kamu susun terkait pengembangan produk atau layananmu. Pastikan kamu telah mengumpulkan kontak-kontak dari pelanggan untuk bisa melakukan survei lewat telepon secara langsung. 2. Survei online Selain melalui telepon, cara lainnya untuk melakukan consumer research adalah dengan melakukan survei online. Buat beberapa pertanyaan survei terlebih dahulu lewat tools seperti SurveyMonkey, Google Forms, dan lain-lain. Setelah itu, sebarkan lampiran survei tersebut ke email masing-masing pelanggan. Hasil survei tersebut bisa kamu jadikan sebagai acuan untuk mengembangkan produk agar lebih baik lagi ke depannya. 3. Interview Interview secara langsung dengan pelanggan mungkin akan memakan waktu dan tenaga yang cukup besar. Kendati demikian, cara ini cukup efektif dalam menggali informasi mengenai customer journey. Kamu bisa memanggil beberapa pelanggan yang telah membeli produkmu untuk melakukan proses interview. Jika memungkinkan, kamu bisa melakukan interview secara publik dengan melakukan survei kepada beberapa orang. Hal tersebut bisa saja kamu lakukan di mal, di samping jalan, atau tempat orang-orang yang sedang ramai berkumpul. 4. Focus group Cara lainnya untuk melakukan riset konsumen adalah dengan focus group. Kamu bisa mengundang 6-10 konsumenmu untuk berdiskusi terkait produkmu. Focus group memungkinkanmu untuk mengumpulkan lebih banyak informasi sehingga dapat membantu dalam mengembangkan produk yang lebih baik. Nah, itu dia gambaran singkat mengenai riset konsumen beserta cara melakukannya. Secara garis besar, praktik ini memang harus dilakukan oleh perusahaan supaya bisa meraih target konsumen yang tepat. Maka dari itu, jika kamu ingin mendalami bidang business development, jangan lupa untuk pelajari teknik riset konsumen ini secara mendalam, ya. Nah, selain informasi mengenai consumer research, kamu masih bisa, lho, mendapatkan informasi lainnya seputar marketing dan sales dari Glints. Caranya mudah sekali, kamu tinggal kunjungi kategori business dev & sales Glints Blog. Di sana, tersedia banyak pembahasan seputar tips, strategi, dan istilah dunia bisnis yang sudah Glints rangkum menjadi artikel ringkas khusus untukmu. Menarik, bukan? Yuk, temukan artikel yang sesuai dengan minatmu di Glints sekarang juga! What Is Consumer Research and Why Is It Important for Startups? Methods for Conducting Consumer Research
Memahami benar kebutuhan pelanggan tak selalu mudah, apalagi bagi Anda sebagai wirausahawan sosial. Salah satu tantangan terbesar, selain memberi solusi bagi isu maupun komunitas yang ingin dibantu, Anda juga perlu memikirkan apakah solusi itu juga bisa menjawab kebutuhan pelanggan. Jika meyakinkan pelanggan untuk membeli produk Anda hanya karena misi, kasihan terhadap komunitas Anda atau karena ingin membantu, takkan membuat Usaha Sosial Anda bertahan lama. Motivasi pembelian tersebut hanya akan membuat pelanggan menjadi pity buyer yang membeli karena rasa ingin membantu. Bukan karena benar-benar butuh produk atau jasa yang Anda tawarkan.
Sebagai seorang pebisnis, kita perlu mengetahui bagaimana cara meningkatkan penjualan. Salah satu cara efektif adalah dengan memahami perilaku konsumen. Perilaku konsumen bisa dibilang menjadi salah satu faktor yang perlu dipikirkan oleh para pebisnis. Perilaku konsumen adalah studi tentang konsumen dan bagaimana sikap mereka saat melakukan pembelian sebuah produk. Tujuannya adalah untuk memahami sikap dan kebutuhan pelanggan sehingga bisa meningkatkan pelayanan yang berujung pada konversi penjualan. Ingin tahu bagaimana cara memahami perilaku konsumen? Mari kita simak ulasan berikut ini. Baca Juga Aplikasikan Kumpulan Kata Kata Promosi Ini Untuk Mendongkrak Penjualan Bisnis Anda Faktor Pembentukan Perilaku KonsumenFaktor PsikologisFaktor PersepsiFaktor SikapFaktor PribadiFaktor BudayaFaktor HargaFaktor Produk5 Cara Untuk Memahami Perilaku KonsumenKenali Siapa Pelanggan AndaKenali Apa Kebutuhan dan Keinginan KonsumenCari Tahu Persepsi Konsumen Terhadap Bisnis AndaYuk, Subscribe Sekarang Juga!Pahami Jenis Konten yang Konsumen Sukai Analisa Proses Pembelian Konsumen Terhadap ProdukRelated posts Faktor Pembentukan Perilaku Konsumen sumber Sebelum memahami perilaku konsumen, ada baiknya kita perlu mengetahui faktor perilaku tersebut bisa terbentuk. Berikut adalah faktor yang mempengaruhinya. Faktor Psikologis Masalah psikologis berpengaruh pada keputusan pembelian konsumen. Contohnya ketika konsumen merasa lapar, maka ia akan terdorong untuk membeli produk makanan meskipun sebelumnya konsumen tidak tertarik. Faktor Persepsi Faktor ini sangat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Pada awalnya, seorang konsumen akan mencari informasi yang berkaitan dengan produk yang akan dibeli. Kemudian, konsumen akan mempertimbangkan beberapa hal sebelum membelinya. Faktor Sikap Ada tiga komponen penting yang bisa menentukan sikap yakni kognitif, afektif, dan perilaku. Kognitif merupakan aspek yang berkaitan dengan kepercayaan konsumen terhadap suatu produk. Sedangkan afektif berkaitan dengan kondisi emosional konsumen. Kemudian perilaku berkaitan dengan tindakan yang dilakukan oleh konsumen. Faktor Pribadi Faktor pribadi dari konsumen berkaitan dengan demografisnya. Hal tersebut diantaranya usia, jenis kelamin, pekerjaan, status sosial, gaya hidup, dsb. Faktor Budaya Budaya memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap perilaku konsumen. Hal ini dikarenakan budaya membentuk kebiasaan yang dimilikinya. Faktor Harga Harga termasuk salah satu faktor utama yang dipertimbangkan oleh konsumen. Harga akan mempengaruhi konversi penjualan. Konsumen akan semakin cepat memutuskan untuk membeli terutama jika harganya murah dan barangnya bermanfaat untuk dirinya. Faktor Produk Produk yang Anda jual tentunya akan berpengaruh pada perilaku konsumen mulai dari segi desain, kualitas, dan kegunaan produk harus mampu menarik perhatian konsumen. Baca Juga 8 Cara Mempromosikan Produk di Marketplace Agar Jualan Cepat Laris 5 Cara Untuk Memahami Perilaku Konsumen Kita telah mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku konsumen. Selanjutnya, kita akan mengulas mengenai 5 cara untuk memahami perilaku konsumen berikut ini. Kenali Siapa Pelanggan Anda sumber Era digital saat ini membuat konsumen menjadi lebih beragam. Tidak hanya itu, segmentasi pasar mulai menjadi lebih spesifik. Untuk itu, Anda perlu mengenal konsumen dari aspek demografis dan psikografis mereka. Demografis adalah struktur dasar kemasyarakatan seperti umur, jenis kelamin, pekerjaan, dsb. Sedangkan psikografis adalah keadaaan psikologi seseorang seperti kebiasaan dan interest mereka. Anda bisa mendapatkannya dengan membangun profil pelanggan. Cari tahu sebanyak mungkin deskripsi yang relevan tentang pelanggan seperti misalnya Apakah mereka wanita atau pria? Apakah mereka seorang pelajar? Atau pekerja? Seberapa sering mereka berolahraga? Apakah mereka memiliki anak? Kenali Apa Kebutuhan dan Keinginan Konsumen sumber Memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan penting adanya. Pelanggan memiliki kebutuhan khusus dan secara alami mereka memerlukan solusinya. Untuk itu, dengan memahami apa yang pelanggan butuhkan, Anda bisa membuat konten atau produk yang memenuhi kebutuhan sehingga lebih tepat sasaran. Dengan keterlibatan ini, anda juga dapat mengenali meningkatkan engagement yang mengarah pada peningkatan konversi penjualan. Cari Tahu Persepsi Konsumen Terhadap Bisnis Anda sumber Mengetahui persepsi konsumen terhadap kita penting adanya, dikarenakan kita bisa mendapatkan feedback yang berguna untuk Analisa. Yuk, Subscribe Sekarang Juga! Salah satu cara yang bisa Anda lakukan untuk mengetahui persepsi konsumen adalah dengan melakukan survei atau berkomunikasi langsung. Anda bisa menggunakan tools survey seperti Surveymonkey, Salesforce Marketing, Google Form bahkan polling media sosial. Dengan mengetahui berbagai macam feedback, Anda bisa memperbaiki atau meningkatkan kualitas dari produk. Tanyakan dan cari tahu sebanyak mungkin apa persepsi konsumen, seperti pengalaman konsumen terhadap bisnis Anda, apa kelebihan kompetitor, dst. Pahami Jenis Konten yang Konsumen Sukai sumber Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah aspek marketing/promosi dari bisnis Anda. Dengan memikirkan aspek konten marketing secara maksimal bisa berguna untuk konversi penjualan bisnis. Untuk itu, buatlah konten-konten yang sekiranya berguna untuk mereka. Konsumen akan menyukai konten-konten tersebut, karena dapat membantu mereka mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Kalimat call to action yang baik bisa Anda terapkan. Lebih baik lagi, Anda bisa menekankan informasi bahwa produk Anda dapat menjadi solusi dari permasalahan mereka. Itulah bagaimana caranya sebuah konten marketing berkonversi menjadi penjualan. Selain keunggulan produk, membuat konten terkini dan mengikuti tren dapat menyebabkan pelanggan menyukai konten Anda. Analisa Proses Pembelian Konsumen Terhadap Produk sumber Cara yang terakhir ialah Anda perlu menempatkan diri di posisi pelanggan Anda. Bagaimana Anda merasakan experience menjadi pelanggan di Bisnis Anda. Mulai dari meninjau dan menganalisa bagaimana perjalanan konsumen hingga akhirnya membeli produk yang Anda jual. Pertama seperti bagaimana konsumen terpapar informasi promosi produk, kemudian alur transaksi konsumen, dsb. Karena ini, Anda bisa lebih mengetahui dan memahami apa yang sebenarnya konsumen rasakan dan bagaimana menjaga pelayanan terbaik untuknya. Demikianlah ulasan mengenai cara memahami perilaku konsumen agar bisnis Anda semakin lancar. Baiknya kita perlu menerapkan ini dalam Bisnis Kita, karena semakin kita memahami pelanggan, maka semakin mudah transaksi penjualan terjadi. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang membutuhkannya. Untuk membaca artikel bisnis menarik lainnya, Anda bisa mengunjungi situs blog Evermos. Related posts
cara mengetahui keinginan konsumen